Arsip | November, 2015

Tugas etika bisnis 1

19 Nov

Nama : Ghitha Ramdhani Putri

Npm   : 13212139

Kelas : 4EA14

 

 

JUDUL                                                 : PENGARUH PENERAPAN ETIKA BISNIS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WARUNG BEBEK H.     SLAMET DI KOTA MALANG

NAMA PENELITIAN                       : FAUZAN, IDA NURYANA

TAHUN                                              : 2014

TEMPAT PENELITIAN                   : WARUNG BEBEK H. SLAMET DI KOTA MALANG

VARIABEL YANG DITELITI        : KEADILAN, KEJUJURAN, KEPERCAYAAN

 

HASIL PENELITIAN

Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Dalam rangka memenangkan persaingan bisnis, mempertahankan pasar yang dimiliki, dan merebut pasar yang sudah ada, maka perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan mengadaptasi strategi usahanya dan lingkungan yang terus-menerus berubah. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing.

Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Perbandingan antara harapan dan kinerja tersebut akan menghasilkan perasaan senang atau kecewa di benak pelanggan. Apabila kinerja sesuai bahkan melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa senang atau puas. Sebaliknya apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa atau tidak puas. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari aktivitas bisnis, tidak terkecuali Warung Bebek H. Slamet yang ada di Kota Malang. Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan tidak bisa dilepaskan dari diterapkannya etika berbisnis dalam sebuah aktivitas bisnis.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Etika adalah ilmu yang berkenan tentang yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu. Bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan di bidang usaha. Bisnis adalah suatu aktivitas yang mengarahkan pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi). Dari semua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi/pelaku bisnis akan melakukan bisnis dalam bentuk:

  1. Memproduksi dan atau mendistribusikan barang/jasa.
  2. Mencari profit.
  3. Mencoba memuaskan konsumen.

Bisnis harus berlaku etis demi kepentingan bisnis itu sendiri. Jika di dalam kegiatan bisnis secara umum harus menerapkan dan mempertimbangkan nilai-nilai etis/moralitas di dalamnya, maka dalam kegiatan bisnis yang lebih khusus/kecil juga demikian. Adapun prinsip-prinsip etika bisnis, yaitu:

  1. Prinsip Keadilan

Dalam prinsip keadilan mencakup pada keseimbangan dan tanggung jawab. Keadilan kepada pelanggan maupun kepada karyawan merupakan salah satu factor pembentuk dari kepuasan pelanggan. Pada penelitian ini, keadilan sebagai dimensi dari Etika Bisnis berpengaruh secara negative dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berarti, pernyataan-pernyataan keadilan dalam etika bisnis berpengaruh secara berlawanan terhadap kepuasan pelanggan. Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil, serta dapat dipertanggung jawabkan. Keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis perlu di perlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.

2. Prinsip Kejujuran

 

Selain keadilan, dimensi dari etika bisnis adalah kejujuran. Kejujuran menjadi aspek penting dalam menjalankan bisnis. Namun dalam penelitian ini, dimensi kejujuran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.

(1) Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kejujuran ini sangat penting artinya bagi masing- masing pihak dan sangat menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masing-masing pihak selanjutnya. Karena seandainya salah satu pihak berlaku curang dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian tersebut, selanjutnya tidak mungkin lagi pihak yang dicurangi itu mau menjalin relasi bisnis dengan pihak yang curang tadi.

(2) Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Dalam pasar yang terbuka dengan barang dan jasa yang beragam dan berlimpah ditawarkan kedalam pasar, dengan mudah konsumen berpaling dari satu produk ke produk yang lain. Maka cara-cara bombastis, tipu menipu, bukan lagi cara bisnis yang baik dan berhasil. Kejujuran adalah prinsip yang justru sangat penting dan relevan untuk kegiatan bisnis yang baik dan tahan lama.

(3) Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Kejujuran dalam perusahaan adalah inti dan kekuatan perusahaan itu. Perusahaan itu akan hancur kalau suasana kerja penuh dengan akal-akalan dan tipu-menipu. Kalau karyawan diperlakukan secara baik dan manusiawi, diperlakukan sebagai manusia yang punya hak-hak tertentu, kalau sudah terbina sikap saling menghargai sebagai manusia antara satu dan yang lainnya, ini pada gilirannya akan terungkap keluar dalam relasi dengan perusahaan lain atau relasi dengan konsumen. Selama kejujuran tidak terbina dalam perusahaan, relasi keluar pun sulit dijalin atas dasar kejujuran.

3. Prinsip Kepercayaan

Kepercayaan merupakan dimensi etika bisnis yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Bisnis kuliner pada umumnya memang harus membarikan kepercayaan kepada konsumen, sehingga dengan adanya kepercayaan tersebut menimbulkan kepuasan bagi seorang pelanggan. Sekali saja sebuah bisnis kuliner tidak dipercaya oleh pelanggan maka, pelanggan akan berpindah kepada yang lain. Faktor kepercayaan menjadi sangat penting dalam iklim bisnis saat ini. Yang memperburuk keadaan, korporat besar dan usaha kecil melanjutkan teknik lama, mencoba memenangkan klien baru. Namun, mereka harus mencoba untuk menghadapi masalah dengan menggunakan hati dengan memelihara teknik membangun kepercayan yang paling efektif terdengar konsumen dan prospek baru. Klien dan prospek mencari kepercayaan dalam hubungan bisnis mereka, tapi membangun kepercyaan dan kredibilitas tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Untuk memperkuat kepercayaan, dibutuhkan resiko untuk terbuka dengan klien dan prospek. Ini memungkinkan mereka untuk menerima bisnis sebagai aktivitas yang utuh dengan kelebihan dan kekurangan yang ada saat mengembangkan hubungan. Ketika kepercayaan berimbal-balik, akan ditemukan bahwa keyakinan pelanggan dengan pihak usaha dihargai dengan dukungan dan dorongan mereka atas apa yang telah dilakukan untuk kelangsungan bisnis.

Sumber:

http://www.academia.edu/13848606/PENGARUH_PENERAPAN_ETIKA_BISNIS_TERHADAP_KEPUASAN_PELANGGAN_WARUNG_BEBEK_H._SLAMET_DI_KOTA_MALANG